soft wind for the future

eskipun kau tak pernah cerita tentang perselingkuhanmu karena permintaanku. Tetapi aku selalu tahu dengan siapa, kapan dan dimana saja kamu menikmati petualanganmu itu. Mungkin kamu lupa bahwa aku terlalu cerdik untuk dibohongi. Meski kau tidak pernah melewatkan malam minggu kita, tapi aku punya perasaan. Bahwa kau telah membuat cintamu berceceran juga di tempat lain. Meskipun aku jijik, tetapi entah kenapa aku selalu tertantang untuk senantiasa memuaskanmu. Kecemburuanku selalu bermuara pada tekadku untuk senantiasa menjadi yang terbaik bagimu. Mungkin ini adalah ekspresi cinta  dari seseorang yang tidak mau kehilanganmu..
Aku memang selalu saja tidak mengerti dengan semua yang terjadi. Pemahamanku yang terbatas tentang cinta, tak sanggup membawaku untuk mengerti tentang hal ini. Seperti juga aku tidak mengerti pada Aries yang ngotot ingin bertemu kembali. Bahkan dia rela jauh – jauh datang dari luar pulau hanya untuk bertemu denganku.
Aku mengenal Aries lama sekali. Dia adalah seniorku di kampus dulu. Pertemuan kami berawal dari pasar kaget yang setiap minggu pagi di gelar di kampus kami. Pasar kaget itu dibuka untuk umum. Sebagai sesama mahasiswa kami membentuk group – group kemanusiaan untuk menggalang dana. Aku sendiri bekerja sama dengan sebuah toko kue mencari dana dengan berjualan kue – kue mereka di pasar kaget. Aries bersama teman – temannya yang mahasiswa kedokteran membuka posko kesehatan gratis.
Tidak ada yang special diantara kami. Sampai akhirnya Aries memutuskan untuk kost di tempat kostku juga. Selama tiga tahun sampai kita lulus tak pernah terjadi apapun diantara kita. Meski perhatian dia menurut teman –temanku sangat berlebihan padaku. Aku pun memperlakukan Aries sedikit berlebih disbanding perlakuanku pada teman yang lain. Aku menganggap dia sebagai guardian angelku waktu itu.
Sampai akhirnya kejadian romantis di malam setelah Aries di wisuda lah yang membuka babak baru dalam hidup kami. Malam itu Aries membawaku ke hotel tempat dia menginap bersama keluarganya yang datang mendampinginya dalam wisuda kelulusan. Tapi aku heran karena begitu tiba disana keluarga Aries sudah pulang semua. Aries kemudian jujur padaku bahwa sengaja dia melakukan ini supaya dapat menghabiskan malam terakhir di Bandung bersamaku. Malam itu pula aku pertama kali merasakan dia mencium bibirku. Kami berpelukan sepanjang malam di tempat tidur. Tidak ada kata – kata cinta sedikitpun dari Aries untukku. Aku protes karena dia telah berani menciumku tapi tak berkata apapun.
Kejadian berulang saat Aries khusus datang lagi ke Bandung saat wisudaku. Kali ini raut mukanya penuh cinta. Tetapi aku cukup terluka saat dia mengatakan dua hari lagi akan menikah. Dia mohon padaku untuk menemaninya malam itu di hotel. Kali ini dia berkata jujur, bahwa dia punya perasaan padaku. Aries mengaku cinta. Aku pun luluh. Malam itu. Untuk pertama kalinya kami memadu kasih. Merasakan persenggamaan yang sesungguhnya. Aries memasukiku dengan sepenuh hati. Semalam suntuk kami bercumbu menuntaskan gairah yang beberapa tahun ini kami pendam.
Setelah itu Aries tak pernah ketemu lagi denganku. Sampai hari ini setahun kemudian dia memaksaku untuk bertemu.
“Kamu tambah gemuk Thir?” kata Aries sambil menyeruput capuccino di kafe favorit kami dulu ketika masih kuliah. “ Ah biasa saja. Justru kamu tuh yang tambah gendut, cocok susunya kali!” godaku. Aries menggelitik pinggangku.
“Hush! Malu Ries, banyak orang “
“ Biarin ”
“ Gimana pernikahanmu ? “
“ Ya biasa saja “
“ How about sex ? “
“ Gue sih enjoy, but……”
“ But ?…. what..?”
“ Lebih enak ngesex sama kamu…. “
“ Gombal “ aku menonjok bahu Aries.
“ Aduh.. sakit dong beib..” kami melanjutkan menikmati cappuccino masing – masing.
“ Thir..”
“ Hmm..”
“ Lihat gue dong …”
“ Sok romantis..”
Tanpa kuduga, Aries meraih wajahku dan menghadapkan ke wajahnya. Aku salah tingkah takut dilihat orang sekitar. Aries tertawa mengejek. Kami kemudian bergegas naik ke atas ke lantai tiga hotel tempat dia menginap.
“ Ahh.. capeknya..” Aku menghempaskan tubuhku di ranjang kamar hotel. Aries tersenyum penuh arti.
“ Berendam pakai air hangat dulu biar nyaman..”
“ Saran yang patut dilaksanakan.. ikutan gak Ries..? “
“ Ya.. ntar gue nyusul “. Aku membuka kemeja dan celanaku.
“ CD nya kok gak di lepas..?”
“ Enak saja, ntar di kamar mandi lah..”
“ Lagakmu Thir, seperti anak perawan saja..” Aries mendekat dan memeluk pinggangku. Bibirnya berusaha menjamah bibirku. Aku membalasnya. Dia mengangkat kaosnya. Lengannya tambah kekar. Dadanya terlihat lebih membusung. Aries beringsut ke bawah. Menciumi tonjolan dibalik Cdku. Dia kemudian melepaskan celana jeansnya hingga hanya cdnya saja yang tertinggal. Cdnya tak mampu menyembunyikan rambut kemaluannya yang membelukar di daerah segitiganya. Dia mencium kembali juniorku yang masih terbungkus CD. Tangannya meraih pantatku. Dia menatapku. Aku membalas tatapannya sambil tersenyum.
“ Istrimu tak mencukurnya Ries..”
“ Sengaja buat mengenangmu..”. Aries melanjutkan ciumannya. Tangannya terus meremas pantatku.
“ Ahh.. hangatnya..” aku masuk ke dalam bathtube.
“ Geser dong beib..” pinta Aries yang masih telanjang dipinggir bathtube. Aku bergeser agak ke depan. Tanganku iseng membetot kontol Aries yang setengah ngaceng.
“ Nakal.. kangen ya..”. Aries membalas dengan menggigit putting susuku. Dia mengambil tempat dibelakangku. Otomatis pantatku terganjal kontol Aries yang perlahan – lahan ngaceng sempurna. Dia menyabuni punggung dan dadaku. Akupun menyabuni paha dan betis Aries yang berada di atas pahaku.
Aku menggoyangkan pinggang dan pantat untuk memainkan kontol Aries yang mengganjal dibelahan pantatku. Dia menciumi tengkuk dan meremas puting dadaku. Tak sadar aku menggelinjang nikmat.
“ I love you Thir…” Aku berbalik menghadapnya. Kami saling meremas dan berciuman panjang. Sekitar tiga menit lidah – lidah kami menari – nari saling membelit dengan mesra memberi gairah. Aku menurunkan ciumanku ke leher Aries, kemudian ke putingnya yang melenting coklat muda menggairahkan. Tangan Aries meraih kontolku. Tak ku sangka dia kemudian membopongku kepangkuannya. Kakiku membelit pinggangnya.
Aries perlahan berdiri sambil membopongku keluar dari bathtube. Bibir kami terus bertaut. Aries menyenderkan punggungku ke dinding kamar mandi. Kakiku semakit erat membelit pinggangnya. Kontolnya terasa berdenyut – denyut mencoba membelah anusku. Kepala kontolnya laksana ular yang mendengus – dengus mencari sarang. Dengan sekali hentakan, akhirnya sang ular nagapun berhasil menembus dinding guaku. Berkelana jauh ke lembah – lembah yang hangat. Membaui setiap jengkal gua kenikmatanku. Terkadang menghentak, membuatku sedikit mulas… tetapi jauh didalamnya tertinggal kenikmatan yang tiada tara. Membuatku menggelepar menuju puncak kenikmatan ragawi yang sulit kulukiskan.
Kami saling mendaki gairah kami masing – masing. Berusaha menjelajahi setiap lekuk kehidupan.. Melontarkan angan – angan jauh ke peradaban beribu – ribu tahun kebelakang……. Ariesku, baru kali ini kau memberiku makna cinta yang sesungguhnya. Kepasrahan total yang tanpa sebab… Meski sungguh, semuanya terasa begitu menyakitkan karena harus berbagi dengan hati yang lain diantara dirimu dan diriku.
Lanjutkan teman – teman ?